Senin, 22 September 2014

MINDSET positif itu penting!

Baru saja mendapatkan sharing status dari seorang teman, entah darimana cerita itu berasal.
BERPIKIR POSITIF!

Sangat disayangkan bila kita diciptakan sebagai seorang manusia, yang dibekali oleh akal dan pikiran tidak kita manfaatkan dengan baik.

Ada sebuah cerita, tentang pentingnya berpikir positif atau mindset positif. 

"MINDSET"
Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia
memberi pesan kepada kedua anaknya :
“Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan
kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
“Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada
siapapun”
“Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik
matahari secara langsung”
…..5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya
dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan,
ibu pun bertanya “Wahai anak sulungku kenapa kondisi
bisnismu demikian?”.
Si sulung menjawab : “Saya mengikuti pesan ayah bu…
Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun
sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama²
habislah modal saya..
Pesan yang kedua ayah melarang saya terkena sinar
matahari secara langsung dan saya hanya punya
sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang
kantor saya selalu naik taxi”.
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang
keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses
menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu
sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti
pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang
menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu
saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun
sehingga modal saya tetap utuh”.
“Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari
secara langsung, maka dengan motor yang saya punya
saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan
pulang setelah matahari terbenam, sehingga para
pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup
lebih sore”.
Perhatikan..
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA,
namun masing² memiliki penafsiran dan sudut pandang
atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang
berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda
pula.
Hati² lah dengan Mindset kita..
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya
mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours..!
 

Bagikan cerita ini kepada orang yang anda kenal, lihat apa yang terjadi orang tersebut setelah 10 tahun. 

Sabtu, 20 September 2014

Menjadi Guru di Jaman "Edan"

Guru adalah sebuah profesi yang bisa dikatakan sangat berharga pada jaman "edan" ini. Bagaimana tidak, di tengah tergerusnya budaya dan karakter bangsa guru tetap dituntut untuk menjadi "agent of change" sebagai sektor vital yang berkaitan langsung dengan masyarakat.

Tantangan guru tidak mudah. Pertama, guru selalu menjadi "alat politik" dari pemangku kebijakan yang konon katanya mempunyai visi dan misi memperbaiki dan membawa pendidikan ke arah yang lebih baik. Survey PISA mengenai kemampuan rata2 anak Indonesia yang masih rendah juga dijadikan alasan yang sebenarnya, dalam menilai sebuah keberhasilan kurikulum, baru dapat dilihat setelah 20 tahun (Ki Hajar Dewantara).

Kedua, pengaruh lingkungan luar yang lebih dominan daripada lingkungan rumah/keluarga. Banyak orang tua yang lebih memilih menyerahkan anaknya ke sekolah dan sisanya membiarkan anak tumbuh dengan lingkungannya. Orang tua sibuk bekerja dan berdalih semua itu juga demi anak. Namun, perlu disadari bahwa keberhasilan pendidikan seutuhnya berawal dari pendidikan keluarga yang baik. Tanpa ada pondasi yang kuat di rumah, mustahil dapat membentuk karakter anak seutuhnya.

Ketiga, pengaruh tayangan sinetron dan siaran yang kurang mendidik. Anak mempunyai rekaman memori yang sangat kuat pada saat dia melihat, meraba, mencium dan mengingat setiap hal yang baik maupun yang buruk. Hal yang buruk terlihat baik dan lumrah karena ketidaktahuan dan kurangnya bimbingan dari orang tua.

Masih banyak sebenarnya tantangan guru yang memang riil terjadi pada saat sekarang. Jadilah guru yang benar-benar "diGugu lan ditiRu (guru yang memberi teladan) baik dari ucapan dan perbuatan. Jadilah guru yang kreatif, inovatif dan menginspirasi. Jadilah guru yang ikhlas, semata-mata hanya untuk kebaikan anak, bukan untuk atasan maupun untuk dipuji.

"Man jadda wa jadda", jadilah dan jadilah karena sebuah keyakinan adalah Doa.

~Guru yang sedang berdoa~